PT. Rekatindo CMOV-COMOB (Mobile Air Defense-Tracking-System) - 1
PT. Rekatindo CMOV-COMOB (Mobile Air Defense-Tracking-System) - 2
Computerized Management of Vehicles (CMOV/COMOB), adalah platform radar dan perangkat komunikasi bergerak yang dapat diintegrasikan kedalam combat system. Baik air-defense system maupun combat-field management. Radar mobile buatan dalam negeri, buatan PT Rekayasa Teknologi Indonesia (Rekatindo)
Pelatihan Communication and Monitoring Observation Vehicle (CMOV) / Communication Mobile (COMB) ini diadakan sebagai sarana untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada personel Kohanudnas yang mengawaki peralatan CMOV/COMOB agar mampu mengoperasikan, menganalisa kerusakan, dan melaksanakan perawatan serta pemeliharaan peralatan tersebut, yang pada akhirnya kesiapan dan kesiagaan operasional peralatan tersebut senantiasa dalam kondisi prima”, demikian penegasan Pangkohanudnas dalam amanatnya yang dibacakan Asren Kohanudnas Kol. Tek Djoko Supriyanto, pada upacara pembukaan Pelatihan CMOV/COMOB di Aula Leo Wattimena Makohanudnas.
Pelatihan ini diadakan untuk mendukung peralatan CMOV / COMOB yang baru dimiliki Kohanudnas. Kohanudnas sendiri merupakan kesatuan pertama di jajaran TNI AU yang memiliki peralatan tersebut dan sampai saat ini Kohanudnas sudah memiliki dua unit. CMOV/COMOB berfungsi sebagai kodal utama Pangkohanudnas dalam rangka mendukung setiap operasi dan latihan yang dilaksanakan Kohanudnas. Dalam operasionalnya peralatan ini berfungsi sebagai alat untuk memonitor data radar dan komunikasi dengan pesawat dalam latihan, selain itu peralatan ini juga dilengkapi dengan sarana interconnect yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara Kohanudnas dengan satuan jajaran.
Pelatihan yang akan dilaksanakan kurang lebih dua minggu ini, diikuti 20 siswa dari Makohanudnas, dengan tujuan untuk memberikan bekal pengetahuan mengenai teknologi peralatan CMOV/COMOB dan mekanisme pelaksanaannya, sehingga tercipta suatu kesamaan pola pikir dan pola tindak serta kesamaan pemahaman. Pelatihan ini juga didukung dengan berbagai fasilitas, selain materi yang padat, tenaga instruktur yang professional dan ahli dibidangnya, juga dilaksanakan praktek langsung dengan memanfaatkan peralatan CMOV/COMOB yang dimiliki Kohanudnas.
LAPAN Kembangkan Roket Kendali 1.000 Km dan Balistik 400 Km Selasa, 19 Juni 2007 15:58 WIB | Iptek | Garut (ANTARA News) - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Adi Sadewo Salatun, mengatakan pada 2010 LAPAN sudah akan mengembangkan roket balistik bernama RX-420 dengan daya jangkau 400 km dan roket kendali berdaya jelajah 1.000 km.
"Tapi LAPAN lebih pada untuk mengindera atau surveilance, jadi bukan untuk rudal. LAPAN hanya berkonsentrasi pada roket-roket ilmiah, tetapi soal kaitan dengan pertahanan kita serahkan ke industri pertahanan dan pelaku pertahanan," kata Adi di sela peluncuran roket-roket LAPAN di Pamengpeuk, Garut, Jabar, Selasa.
Meskipun setiap warga negara memiliki hak untuk bela negara, LAPAN, ujarnya, hanya membuat bagaimana roket bisa mengorbit sendiri.
Ditanya soal komponennya, roket-roket balistik dan kendali yang diujikan ini, ujarnya, merupakan buatan LAPAN sendiri hingga softwarenya kecuali hal-hal seperti subsistemnya misalnya mikroprosesornya.
Sementara bahan bakar roket yakni oksidator dan "fuel" yang selalu diblokade oleh negara-negara maju yaitu Ammonium Perchlorate (AP) dan HTPB (Hydroxy Terminated Poly Butadiene) juga sudah mampu dikuasai ahli LAPAN.
"Kalau kita lihat performanya lebih bagus daripada yang kita impor, gradenya lebih halus. Terbukti ketika launching tadi, lebih agresif," katanya.
Roket-roket buatan LAPAN yang diuji terbang tersebut yakni tipe RX-250 satu unit, RX150 sebanyak tiga unit, tipe RX100 tiga unit, RX-70 tiga unit dan RX-70 FFAR empat unit.
Perancangan Roket RX-250 difokuskan pada upaya pengurangan berat struktur menggunakan tabung motor yang lebih tipis sehingga diperoleh ketinggian dan jarak jangkau yang maksimal.
Dimensi roket ini berdiameter 240mm dengan panjang total 4.242mm dirancang mencapai misi ilmiah dengan tinggi terbang 27,9km dan jarak jangkau 51,3km pada sudut peluncuran 70 derajat.(*)
GUNAKAN TRUK MAESA ATAU PERKASA SEBAGAI PLATFORMNYA. TRUK PT 44 MAESA.
SOUTH KOREA AIR DEFENCE SYSTEM. ADD or Agency for Defense Development has developed both hot-launch and cold-launch K-VLS.
hot-launch K-VLS for K-ASROC Red Shark and K-LACM Sky Draon, cold-launch K-VLS for KM-SAM Iron Eagle.
K-LACM Sky Dragon is the naval version of land-based Hyunmoo-3 cruise missile.
ROK Army or ROKA has fielded Hyunmoo-3A(500km), Hyunmoo-3B(1,000km) and now developing 1,500km range one.
Hyunmoo-3 cruise missiles are classified, so there aren't any pics available. K-LACM Sky Dragon is now on final phase of development.
ROKN KD2 class destroyers will have 16 K-LACM and 8 K-ASROC each, KD3 class Aegis destroyer will have 32 K-LACM and 16 K-ASROC each.
ROKN has 6 KD2 class destroyers now and will have 3 KD3 class Aegis destroyers:1 comissioned now, 1 launched and 1 left to be built.
back to topic, KM-SAM's missile is being developed by ADD, the Multi Function Radar or MFR is being co-developed with Russia.
ADD,the KM-SAM developer, has plan to upgrade KM-SAM to have anti-ballistic capabilities after the KM-SAM development ends in 2011.
Fri Jun 18, 2010 12:54 pm
