Sekjen Kemhan: Belum Ada Kontrak Dengan Damen Untuk Pembuatan PKR

raker komisi I dengan Menhan Dan TNI, 27 Januari 2011


F-PAN (Ir. H. TEGUH JUWARNO, M.Si):
Soal yang pembuatan Patroli Kawal Rudal ini dengan PAL, ini kan kerja sama dengan Damen ya Pak? Kita menerima info apakah betul Damen yang harusnya ikut penyertaan modal 220 Juta US Dollar itu sampai sekarang belum ada sehingga menyebabkan produksinya tertunda-tunda. Apakah PAL itu bisa dalam kajian itu mempressure untuk mereka commit pada perjanjian itu.

MENTERI PERTAHANAN RI:
Sudah detail begini, Saya akan minta Staf untuk menjawab.

SEKJEN KEMENTERIAN PERTAHANAN RI:
Atas izin Bapak Menhan, izin memberikan jawaban.
Bahwa proses ini sudah dalam masa pembuatan kontrak Pak, yang hal-hal dalam kontrak belum disepakati sehingga ini belum jalan. Setelah kontrak ini nanti disepakati, dia yang harus invest apa nanti, semuanya dituangkan dalam kontrak dan kita sekarang ini dalam proses manajemen, struktur organisasi siapa berbuat apa, sambil membuat kontrak. Kalau kontrak sudah ditandatangani, maka karena ini adalah Proyek KE, kita akan teruskan kepada Kementerian Keuangan untuk dapatkan loan agreement Pak. Baru setelah loan agreement ini efektif, baru semuanya jalan Pak.

F-PAN (Ir. H. TEGUH JUWARNO, M.Si):
Sebentar Pak, ini perlu klarifikasi.
Artinya, bahkan kontrak perjanjiannya pun belum dan, karena informasi yang kami terima ini sudah, in place, hanya kemudian begitu di implementasinya, komitmen-komitmen dari mitra luar negeri kita ini, delay begitu Pak sehingga tidak selesai-selesai.

MENTERI PERTAHANAN RI:
Ini masih dalam proses diskusi tentang yang mau dituangkan dalam kontrak Pak, belum disepakati. Namun, kita sudah memutuskan yang mendapatkan kontrak ini adalah Damen. Jadi, Damen sudah mempunyai seperti namanya agreement kepada kita bahwa dia mau transfer teknologi dan sebagainya. Ini yang kita jadikan pegangan, setelah itu turunan-turunan dari perjanjian ini akan dituangkan dalam kontrak, yang ini masih belum Pak.

F-PDIP (H. TRI TAMTOMO, SH.):
Ya ini Saya tambahkam tadi, pembiayaan juga akan dilakukan sebagian besar oleh Bank Dalam Negeri. Jadi, kalau kita bicara kontrak di dalam hal ini itu ada 2. Satu adalah Kontrak Teknis sendiri yang sekarang sedang digarap, mungkin sudah dalam proses finalisasi dan yang kedua itu adalah loan agreement. Jadi, ada 2 dan ini akan Insya Allah selesai nanti dalam waktu dekat, kemudian bisa ditindaklanjuti dengan pekerjaan teknis di lapangan.

semoga lancar mmmm
===
http://www.dpr.go.id/
===