K 21 KOREAN NEXT INFANTRY FIGHTING VEHICLE (IFV)

K 21 IFV




K 21 atau NIFV (Next Infantry Fighting Vehicle), dikembangkan di Korea Selatan untuk menggantikan KIFV yang sudah tua. Produksi IFV baru dimulai pada tahun 2008 dan sekitar 900 kendaraan yang direncanakan akan dibangun.peluncuran perdana kendaraan di tahun 2009. Hal ini menyatakan bahwa K-21 lebih unggul daripada sebagian besar IFVs saat ini. Ini juga dilihat dari biaya yang dua kali lebih murah untuk membangun kendaraan ini dibandingkan dengan M2 Bradley IFV. Diharapkan bahwa kendaraan lapis baja ini akan akan sukses untuk diekspor karena harganya rendah itu.

Sejauh ini kekurangan utama dari KIFV adalah persenjataannya yang lemah,maka NIFV dilengkapi dengan meriam XK Bofors 40 mm. meriam ini dikombinasikan dengan sistem pengendalian tembakan canggih untuk akurasi yang lebih baik. Sistem kontrol penembakan tersebut yang biasanya terpasang Main battle tank terbaru. Hal ini juga membawa dua senjata Anti tank bawaan yaitu ATGW buatan lokal, tapi persis rincian dan jumlah misil yang bisa dibawa tidak diketahui. Ada juga senapan mesin 7,62 mm.

K 21 secara signifikan lebih ringan dibandingkan dengan IFVs paling modern, seperti yang dirancang menggunakan material komposit untuk menghemat berat sedapat mungkin. amfibi dengan bantuan sebuah tas flotasi otomatis Is.

Kendaraan memiliki awak tiga, sementara itu dapat membawa hingga sembilan tentara lengkap.

K-21 IFV mempunyai peralatan elektronik yang canggih termasuk Battle Management System,navigasi internal,vehicular information systems dan sistem identifikasi teman dan musuh.

Kendaraan ini didukung oleh mesin diesel turbocharged D2848LXE, mengembangkan 680 hp. IFV K21 sepenuhnya amfibi dengan minimum persiapan. tas Flotasi diaktifkan, sebelum masuk air. Pada air ini kendaraan lapis baja ini didorong oleh trek itu.


K21 bisa digolongkan IFV ringan,berbobot 26 ton (sekitar 28,67 ton),bobot yang ringan berkat sebuah chassis yang kabarnya akan dibangun dari fiberglass. Selain mengurangi berat tank, hal ini dapat menghindari beberapa masalah dari ledakan ranjau anti tank dialami oleh kendaraan yang menggunakan bahan dasar aluminium, yang cepat menjadi cair dan menciptakan bahaya keracunan tambahan bagi awak. Sebagai titik perbandingan, M2A3 Bradley dan chassis aluminium yang berat sekitar 33,5 ton, sebelum Reactive Armor ditambahkan. Doosan menyatakan bahwa K21 dapat bergerak pada kecepatan hingga 70 km / jam (sekitar 42 mph) di darat dan 7 km / jam (sekitar 4-5 mph) dalam air, kurang lebih sama dengan BAE's M2 Bradley.


Kendaraan ini diharapkan untuk berbagi beberapa sistem dengan pendamping nya, K2 Black Panther. Sebuah versi perbaikan dari K21 engine D2840LXE V-10 turbocharged diesel diharapkan untuk juga untuk melengkapi K2, dan kendaraan diharapkan untuk berbagi di suspensi semi-aktif.dengan kata lain sparepart K 21 dan K2 tidak banyak perbedaan dan memudahkan urusan logistik. diharapkan kesamaan lain, selain dari peralatan C4I standar seperti sistem manajemen pertempuran yang dipilih Korea, termasuk sebuah "pertahanan aktif" sistem terhadap hantaman roket yaitu anti-armor missile. Sebuah sistem armoring yang tidak spesifik yang menggunakan komposit berlapis yang terbuat dari beberapa bahan yang berbeda, tetapi sedikit yang diketahui kecuali kenyataan bahwa tujuan Doosan adalah sebuah kendaraan yang bisa menyaingi tingkat survivability America M2 Bradley dan Rusia-BMP 3. Tangki bahan bakar dilaporkan lunak dan self-sealing, untuk membantu menyerap dampak dari sebuah peluru atau ledakan. penekan api otomatis dan peralatan standar lainnya juga akan dipasang.

Persenjataan akan termasuk meriam 40mm dan senapan mesin koaksial 7.62mm untuk tembakan akurasi-bergerak-, bersama dengan kemampuan untuk membawa 2 misil anti-tank di sebuah peluncur kotak samping. Doosan, yang juga berencana untuk membuat rudal, rudal buatan Korea generasi ketiga tank-to-tank di masa depan, yang akan memungkinkan untuk menyerang tank dan helikopter. " "pengaturan yang menggunakan sensor independen dan pemandangan untuk komandan dan penembak, mirip dengan Jerman Puma IFV dan Bradley M2A3/M3A3.

Wikipedia laporan perkiraan biaya saat kendaraan di sekitar KRW 3,2 miliar. Kurs berfluktuasi, namun jika benar, dan jika harga yang tetap stabil, itu akan menjadi sekitar $ 2.3 juta per kendaraan pada Maret 2009.

Perusahaan bermaksud untuk mencari ekspor di seluruh dunia, yang berarti akan bersaing dengan BAE's M2/M3 Bradley dan penawaran CV90, Rusia-BMP 3, Singapura Bionix, dan sampai batas tertentu dengan Jerman Puma di high end dari pasar IFV . Hal ini juga akan bersaing langsung dengan roda / APC pilihan IFV seperti / keluarga General Dynamics MOWAG's Piranha LAV, General Dynamics's Steyr Pandur II, Patria dari Finlandia AMV populer, VBCI Perancis, dan Jerman-Belanda Boxer MRAV.



VIDEO YOUTUBE K21 IFV





KIFV (K200) Pendahulu dari K 21 yang sudah menua